Kamis, 12 September 2013

Tersergap Sepi

Sebab Engkau besertaku ... Mazmur 23:4

Kamu tahu bagaimana rasanya kalau kamu duduk disebuah kafetaria dan tidak ada orang yang duduk di samping kamu. Rumah kamu menjadi begitu sunyi, tak ada tawa atau tangis anak kecil yang memecah keheningan. Begitu menakutkan ketika belum mendapatkan pendamping. Begitu menakutkan bagi pasangan renta yang ditinggal anak cucu karena mereka berada di tempat jauh. Begitu menakutkan bagi mereka yang ditinggalkan orang-orang terdekat. Kesepian yang datang menyergap.

Keramaian dan kebisingan tak akan pernah bisa mengusir kesepian. Film atau tontonan yang menarik tetap saja menyisakan kehampaan. Menjelajah tempat-tempat indah juga tak akan mengurangi rasa sepi. Tidak ada penawar kesempian selain kehadiran Kristus dalam jiwa kita. Mungkin terlihat klise bagi kita yang mendengarnya, tapi bukankah benar bahwa di dalam hati kita ada satu ruang kosong dan ruang itu akan terisi kalau Kristus hadir dalam hati kita?

Tanyakan saja kepada kawanan domba. Melihat gembala ada di dekatnya, mereka semua merasa aman sekaligus nyaman. Mereka tidak ditinggalkan sendiri. Ada gembala bersamanya.Rasa sepi akan pergi dengan sendirinya, di saat kita memberi ruang hati untuk Gembala yang baik. Bersama Tuhan hidup tak lagi hampa. Hidup akan menjadi lebih hidup, demikian sebuah iklan berkata. Tapi bagaimana mungkin rasa sepi akan pergi seandainya rambut kita telah beruban dan merasa jauh dari anak cucu? Gembala kita berjanji, "Sampai masa tuamu, Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu."

Perlambat Langkah

Bacaan: Pengkhotbah 2:1-26

Tetapi orang itu tidak dikarunia kuasa oleh Allah untuk menikmatinya ... - Pengkhotbah 6:2


Manusia super sibuk! Inilah polah manusia modern, pemandangan ini akan terlihat semakin jelas di kota-kota besar. Harus bangun pagi-pagi benar dan pulang larut malam. Tak ada waktu untuk santai. Tak tersisa waktu untuk sejenak beristirahat. Semuanya serba buru-buru. Jadwal padat dan tekanan untuk menjadi semakin produktif memacu kita untuk menjadi lebih sibuk lagi. Waktu tidur hanya tersisa 3-4 jam, itu pun masih digunakan untuk memimpikan apa-apa yang harus dikerjakan untuk keesokan harinya. Sungguh, manusia sudah berubah jadi robot! Bukankah hal-hal itu juga yang kadangkala kita lakukan?

Berkat Sahabat



Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang. Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.
Matius 6:15

Ini kisah persahabatan dua manusia. Yang seorang adalah putra presiden, yang lain pemuda rakyat jelata bernama Pono. Persahabatan ini sudah terjalin sejak mereka di bangku sekolah. Pono punya kebiasaan yang terkadang menjengkelkan. Apapun peristiwa yang terjadi di depannya selalu dianggap positif. “Itu baik!” katanya senantiasa.

Supir Bus & Pastur

Di suatu kota kecil hiduplah seorang pastor dan seorang sopir yang ugal-ugalan. Mereka hidup bertetangga, pekerjaan sehari-hari sang pastor adalah berkhotbah dan menginjil, sedangkan si sopir ugal-ugalan bekerja sebagai sopir bus.

Pada suatu saat, sang pastor naik bus yang dikendarai oleh si sopir ugal-ugalan menuju sebuah puncak gunung. Karena dikendarai secara ugal-ugalan, bus tersebut terjatuh ke sebuah jurang, sang pastor dan si sopir meninggal dunia.

Alkisah keduanya sampai di sorga, olah malaikat, mereka masing-masing diberi jatah sebuah rumah, sang pastor diberi sebuah rumah kecil, sedangkan si sopir diberi sebuah rumah yang sangat besar dan mewah.

Cinta Istimewa Untuk Orang Yang Luar Biasa


YOUTH, kamu pernah baca tentang Bai Fang Li ga?.  Seorang yang istimewa. Istimewa bukan karena dudukan dan harta, istimewa bukan karena kemewahan dan jabatannya. Namun istimewa karena apa yang ada di hatinya, yaitu kedermawanan.
Tentu kita kenal dengan Oprah Winfrey. Jika dia menyumbang ratusan dan ribuan dolar, tentu kita kagum namun tidaklah terkejut. Mungkin juga rajanya microsoft, Bill Gates yang mendermakan jutaan dolar, kita juga barangkali menganggap hal hebat yang biasa saja. Namun saat kita diperlihatkan kedermawanan dari orang yang dalam kesusahan, itu adalah hal yang tentunya mengetuk hati kita. Berikut adalah  cerita tentang Bai Fang Li.

BAI FANG LI adalah seorang tukang becak. Seluruh hidupnya dihabiskankan di atas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untuk memberi jasanya kepada orang yang naik becaknya. Mengantarkan kemana saja pelanggannya menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya.

10 Kualitas Pribadi yang Disukai :)

KetulusanKetulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.


Kerendahan Hati
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang
yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa
membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya